Pernah ngerasa mobil kamu bergetar parah waktu mesin hidup, terutama saat posisi netral atau baru nyalain AC?
Kalau iya, bisa jadi masalahnya bukan di mesin, tapi di engine mounting — si karet penyangga mesin yang sering disepelekan padahal fungsinya krusial banget.
Banyak pemilik mobil baru sadar waktu getaran udah nyebar ke seluruh kabin dan suara mesin jadi kayak “ngerok”.
Padahal, engine mounting pecah bukan cuma bikin mobil nggak nyaman, tapi juga bisa merusak komponen lain di sekitar mesin.
Yuk, kita bahas secara detail tanda engine mounting mobil pecah, penyebabnya, dan solusi biar mobil kamu kembali halus lagi.
Apa Itu Engine Mounting dan Fungsinya
Engine mounting adalah komponen penyangga yang menghubungkan mesin ke rangka bodi mobil.
Fungsinya bukan cuma nahan berat mesin, tapi juga menyerap getaran dan menjaga posisi mesin tetap stabil waktu akselerasi, deselerasi, atau jalan berlubang.
Secara umum, ada 3–4 titik mounting utama di mobil:
-
Mounting mesin utama (kiri-kanan).
-
Mounting transmisi (depan/belakang).
-
Mounting pendukung (kadang disebut torque rod).
Bagian ini terbuat dari karet tebal dan logam, karena harus tahan beban berat dan panas mesin.
Namun seiring waktu, karetnya bisa retak, getas, atau pecah.
Penyebab Engine Mounting Mobil Cepat Rusak
Engine mounting itu komponen yang terus “bekerja diam-diam” setiap mesin hidup.
Berikut penyebab paling sering bikin mounting pecah:
-
Usia pemakaian lama.
Karet mengeras dan kehilangan elastisitas seiring waktu (biasanya di atas 5 tahun pemakaian). -
Kebiasaan gas dan rem mendadak.
Getaran mesin dan hentakan torsi bikin mounting cepat aus. -
Kualitas jalan jelek.
Mobil sering kena lubang atau gundukan keras bikin mounting ketarik-tarik terus. -
Getaran mesin berlebihan.
Mesin tidak seimbang, misfire, atau idle nggak stabil bisa mempercepat kerusakan mounting. -
Oli bocor ke karet mounting.
Oli mesin atau transmisi yang nempel bisa bikin karet melunak dan pecah.
Tanda-Tanda Engine Mounting Pecah atau Rusak
Kamu bisa deteksi engine mounting rusak dari beberapa gejala khas berikut ini.
Semakin cepat tahu, semakin kecil biaya perbaikannya.
1. Getaran Mesin Terasa di Kabin
Tanda paling umum dari engine mounting pecah adalah getaran mesin terasa sampai ke kabin.
Biasanya getaran muncul:
-
Saat mesin baru dinyalakan (idle).
-
Saat mobil berhenti tapi mesin hidup.
-
Waktu AC dinyalakan.
Karet mounting yang retak nggak bisa lagi menyerap getaran dari mesin, sehingga getaran langsung diteruskan ke rangka dan bodi mobil.
Kalau kamu sampai ngerasa jok dan setir ikut bergetar — besar kemungkinan mounting utama udah lemah.
2. Mesin Terasa “Loncat” Saat Digas
Waktu kamu injak gas tiba-tiba atau pindah gigi (di mobil manual), mesin terasa kayak “nyentak” atau “loncat.”
Itu pertanda mounting bagian depan atau transmisi udah mulai longgar atau pecah.
Getaran ini muncul karena mesin nggak lagi terikat kuat ke rangka, jadi waktu torsi tinggi, mesin bergeser.
Kalau dibiarkan, bisa bikin kabel sensor, pipa radiator, dan selang vakum ketarik bahkan sobek.
3. Suara Benturan Saat Mesin Hidup atau Gigi Dimasukkan
Pernah denger suara “kluk” atau “jedug” waktu mesin distarter atau waktu masuk gigi dari N ke D (mobil matic)?
Nah, itu salah satu tanda mounting pecah.
Karena mounting pecah, mesin dan transmisi bergerak bebas sedikit.
Jadi waktu ada perubahan torsi, muncul benturan antara dudukan mesin dan rangka mobil.
4. Setir dan Dashboard Ikut Bergetar
Kalau getaran mesin mulai terasa di setir dan dashboard, berarti mounting sisi kanan atau kiri mesin udah parah.
Biasanya:
-
Getar terasa lebih kuat saat idle atau pas mesin dingin.
-
Setelah mobil jalan beberapa menit, getaran agak berkurang (karena karet mulai hangat).
Kalau kamu udah ngerasa setir “hidup” sendiri waktu diam, saatnya periksa mounting.
5. Posisi Mesin Miring atau Tidak Seimbang
Kamu bisa lihat secara visual di ruang mesin.
Kalau mesin terlihat miring, atau jarak antara mesin dan rangka sebelah beda tinggi, berarti salah satu mounting udah jebol atau kempis.
Biasanya bagian mesin yang “turun” itu sisi mounting yang rusak.
Dan kalau dibiarkan, komponen seperti puli, kipas radiator, atau selang bisa gesekan terus dan rusak.
6. Getaran Tambah Parah Saat AC Dinyalakan
Saat AC hidup, beban mesin bertambah. Kalau mounting udah lemah, getaran bakal terasa makin jelas.
Apalagi kalau mobil dalam posisi diam — suara dan getarannya bisa bikin risih banget di kabin.
7. Suara Getar Kasar dari Ruang Mesin
Kalau kamu denger suara kayak “drrrrr” atau “grrrk” dari depan mobil, dan makin keras pas RPM naik, bisa jadi mounting karet udah robek.
Bunyi ini timbul karena getaran logam mesin nyentuh dudukan logam di rangka.
Cara Mengecek Kondisi Engine Mounting
Kamu bisa cek kondisi mounting sendiri sebelum ke bengkel:
1. Pemeriksaan Visual
-
Buka kap mesin.
-
Perhatikan bagian karet di tiap dudukan mounting.
Kalau ada: -
Retakan,
-
Karet sobek,
-
Atau oli merembes ke karet,
Itu tanda mounting harus diganti.
2. Goyang Mesin Secara Manual
-
Saat mesin mati, pegang bagian mesin (misalnya cover atas).
-
Coba goyang sedikit ke depan-belakang.
Kalau terasa longgar atau mesin bergerak berlebihan, mounting udah lemah.
3. Cek dengan Bantuan Mekanik
Di bengkel, mekanik bisa pakai dongkrak mesin (engine support) untuk mengangkat sedikit mesin.
Kalau posisi mesin berubah signifikan atau suara benturan hilang pas diangkat, fix — mounting pecah.
Bahaya Kalau Engine Mounting Pecah Dibiarkan
Banyak yang mikir “ah cuma getar, belum parah” — padahal efeknya bisa serius banget.
-
Getaran bikin baut-baut longgar.
Termasuk baut transmisi, exhaust, bahkan dashboard. -
Merusak kabel dan pipa.
Mesin yang bergeser bisa narik kabel sensor, selang radiator, dan pipa bahan bakar. -
Gearbox dan driveshaft cepat aus.
Karena posisi mesin dan transmisi nggak sejajar lagi. -
Suspensi dan steering cepat rusak.
Getaran berlebih merambat ke kaki-kaki depan.
Jadi jangan nunggu sampai mobil kamu “gojek” sendiri baru ganti mounting, ya.
Solusi: Ganti Engine Mounting Baru
Kalau udah pecah atau robek, satu-satunya solusi adalah ganti engine mounting baru.
Tips saat ganti:
-
Gunakan mounting original atau OEM.
Karet lebih tahan panas dan elastis. -
Ganti satu set (semua titik) kalau mobil udah berumur di atas 5 tahun.
-
Jangan pakai mounting imitasi murah — karet cepat getas dan keras.
Kisaran biaya ganti engine mounting:
| Jenis Mobil | Harga per Mounting | Total Biaya (Jasa + Part) |
|---|---|---|
| Mobil LCGC / City Car | Rp 300.000 – Rp 600.000 | Rp 700.000 – Rp 1.200.000 |
| Mobil MPV / SUV | Rp 700.000 – Rp 1.200.000 | Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000 |
| Mobil Eropa | Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000 | Rp 3.000.000 – Rp 6.000.000 |
Kalau satu mounting rusak, disarankan periksa semua titik sekalian karena biasanya umur pakainya barengan.
Cara Merawat Engine Mounting Biar Awet
-
Hindari akselerasi mendadak.
Gas atau rem kasar bikin torsi mesin nyentak mounting. -
Periksa kebocoran oli secara rutin.
Pastikan nggak ada oli mesin atau transmisi yang netes ke karet mounting. -
Gunakan transmisi dengan halus.
Pindah gigi pelan, jangan hentak-hentak. -
Gunakan bahan bakar yang sesuai.
Mesin halus = getaran lebih kecil = mounting awet. -
Servis berkala.
Saat servis besar, minta mekanik cek semua dudukan mesin.
Kesimpulan: Getar Parah Bisa Jadi Engine Mounting Pecah
Sekarang kamu udah tahu tanda engine mounting mobil pecah yang bikin body getar.
Komponen ini mungkin kecil dan tersembunyi, tapi efeknya besar banget ke kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Kalau mobil kamu mulai:
-
Getar berlebihan,
-
Ada suara “kluk-kluk” pas digas,
-
Atau mesin terasa loncat saat akselerasi,
Segera periksa dan ganti engine mounting sebelum merembet ke kerusakan lain.
Ingat, mounting sehat = mesin stabil, kabin tenang, dan mobil tetap nyaman.
FAQ tentang Engine Mounting Mobil
1. Berapa umur pakai engine mounting?
Rata-rata 5–7 tahun tergantung kondisi jalan dan cara berkendara.
2. Apakah bisa diperbaiki tanpa ganti baru?
Tidak. Kalau karet udah robek atau pecah, harus diganti baru.
3. Boleh nggak cuma ganti satu sisi?
Boleh, tapi disarankan cek semua titik karena biasanya aus bersamaan.
4. Apakah engine mounting pecah bikin mesin bocor oli?
Nggak langsung, tapi getaran bisa bikin seal mesin bocor lama-lama.
5. Apakah mounting aftermarket bagus?
Kalau merek terpercaya seperti RBI, 555, atau Febest, masih aman. Tapi hindari mounting KW murah.
6. Apakah bisa jalan jauh dengan mounting rusak?
Bisa, tapi sangat tidak disarankan. Getaran bisa merusak bagian lain dan bikin perjalanan nggak nyaman.